MTBFM.CO.ID – Saat berkendara, kelelahan bisa membuat sebagian sel otak ‘tertidur’ untuk sesaat. Sang pengemudi bahkan tidak sempat menyadarinya, tapi dalam sepersekian detik bisa menyebabkan kecelakaan fatal.
Dalam kondisi seperti ini, seorang pengemudi bisa saja tidak merasakan kantuk. Persepsi rasa kantuk kadang terkalahkan oleh adrenalin, yang meningkat ketika sedang asyik berkendara. Namun kemampuan otak tetap ada batasnya. Kurang tidur dan kelelahan akan membuat sebagian sel-sel otak mulai berhenti bekerja, sebelum seseorang merasakan kantuk. Akibatnya bisa menurunkan konsentrasi, atau bahkan memicu tidur sesaat atau disebut sebagai microsleep.
Mengutip BBC, karena hanya berlangsung sangat singkat, biasanya tidak lebih dari 10 detik, serangan microsleep biasanya tidak disadari. Baru setelah fase tidur singkat ini berakhir, seringkali muncul sensasi ‘sharp jerk of the head’ atau hentakan kuat di kepala.
Microsleep bukan hal yang langka di kalangan pengemudi. Sebuah penelitian di RS Paru Persahabatan mengungkap, gangguan tidur ini banyak dialami oleh para sopir taksi yang mengalami obesitas.
Bagaimana caranya menghindari microsleep? Tidak ada pilihan lain, memenuhi kebutuhan tidur adalah kunci utamanya. Berbagai penelitian menunjukkan, berkendara dalam kondisi kurang tidur sama bahayanya dengan berkendara di bawah pengaruh alkohol. Salah satunya, karena rentan mengalami serangan microsleep.
( SRC : detik health / M )