SURABAYA LAGI ‘SUMUK-SUMUKNYA’, INI KATA BMKG

MTBFM.CO.ID – Beberapa hari ini, udara di Surabaya dan sekitarnya terasa lebih sumuk atau gerah. Kondisi sumuk ini dirasakan mulai sore hingga malam hari.

Teguh Tri Susanto Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Surabaya, mengatakan hal ini wajar terjadi saat mendekati musim kemarau. Teguh menyebut, pertumbuhan awan menengah yang terjadi mulai sore, menyebabkan suhu menjadi sumuk.

“Sebenarnya saat ini kondisi di Surabaya masih di frase akan sedikit akhir dari musim kemarau. Biasanya di siang hari memang masih tidak ada pertumbuhan awan menengah. Tapi ketika sore sampai malam sudah tumbuh awan menengah,” papar Teguh di Surabaya, Kamis (24/9/2020).

“Awan menengah ini menyebabkan suhu di permukaan akan menjadi lebih sumuk atau panas,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Teguh menambahkan radiasi matahari juga mempengaruhi suhu menjadi lebih gerah.

“Karena radiasi matahari yang di bumi akan dipancarkan kembali, itu akan kembali lagi ke bumi. Jadi mekanismenya seperti itu,” tambahnya.

Saat disinggung kapan Surabaya mulai memasuki musim penghujan, Teguh menyebut biasanya terjadi transisi pada Oktober. Namun, dia menambahkan awal musim hujan diprakirakan November. Sedangkan untuk musim penghujan di wilayah Jawa Timur, Teguh menyebut rata-rata mulai terjadi di bulan November hingga Desember.

“Di Jatim relatif dominasi awal musim penghujan jatuhnya di November, Desember. Jadi posisi September ini kita masih musim kemarau tapi sudah menuju akhir. Biasanya ditandai di sore hari sudah banyak tumbuh awan menengah. Kalau sudah sore sampai malam banyak awan menengah. Sehingga kalau malam terasa sumuk hawa di permukaan baik di Surabaya atau kota lain,” pungkasnya.

 

( src : DTK / M )

 

 

 

What's your reaction?
0cool0bad0lol0sad

Add Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Copyright © 2012 –  2024. All rights reserved.