TRADISI SYAWALAN DI BERBAGAI DAERAH

MTBFM.CO.ID – Tradisi Syawalan yang biasanya digelar satu pekan setelah Hari Raya Idulfitri diperingati secara merata hampir di semua wilayah di Indonesia.

Di Pekalongan, Jawa Tengah, Syawalan ditandai tradisi pemotongan lopis atau lontong ketan berukuran raksasa. Warga percaya bagi siapa yang memakan lopis akan memperoleh keberuntungan, rejeki bahkan jodoh.

Ritual berbeda dilakukan warga di Jepara. Warga memadati Pelelangan Ikan Ujung Batu untuk ikut melarungkan sesaji ke tengah laut. Hampir setiap perahu nelayan dipenuhi warga. Bahkan ada yang duduk hingga atap perahu. Warga seolah tak peduli dengan keselamatan jiwanya. Sesaji berupa nasi, sayur, buah, dan kepala kerbau, oleh nelayan ditempatkan dalam replika perahu.

Setelah sampai ke tengah laut, prosesi larung sesaji dilakukan. Perahu-perahu nelayan yang turut mengantar merapat ke tempat sesaji dan menyirami perahu-perahunya. Ritual ini diyakini bisa membawa berkah. Larung sesaji juga diikuti tradisi gunungan ketupat dan lepet. Larung sesaji dan berebut ketupat merupakan rangkaian lomban yang diadakan nelayan Jepara sebagai penanda hari ketujuh Lebaran.

Lain lagi di Madura, Jawa Timur. Tujuh hari setelah Idulfitri, masyarakat Sampang merayakan Hari Raya Ketupat. Perayaan Hari Raya Ketupat ditandai tradisi ather-ather atau mengantar makanan ke rumah tetangga dan saudara. Setiap makanan yang diantar harus menyertakan satu ketupat. Ada ketupat besar yang beratnya mencapai satu kilogram. Namun juga ada ketupat yang hanya sebesar jempol kaki.

Tradisi lebaran ketupat juga digelar masyarakat muslim Suku Sasak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lebaran Topat digelar sebagai perayaan setelah menjalankan puasa sunah selama satu minggu setelah puasa Ramadhan.

Sementara di Ngawi, Jatim, puluhan warga terlibat perang nasi. Tradisi yang digelar setahun sekali ini bertujuan mensyukuri hasil panen dan bersilaturahmi saat Lebaran.

( LPT6 / M )

 

 

What's your reaction?
0cool0bad0lol0sad

Add Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Copyright © 2012 –  2024. All rights reserved.