MTBFM.CO.ID – Hidup di kota besar seperti Surabaya sering membuat penghasilan tidak cukup untuk memenuhi kehidupan selama sebulan. Apalagi saat ini di Surabaya menjamur sekali tempat nongkrong, akses belanja online dengan mudah dll. Inilah fenomena gaya hidup di zaman modern. Gaji habis bukan hanya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, tapi habis untuk memenuhi gaya hidup yang tidak bisa dikontrol.
Bahkan untuk menggambarkan kehidupan yang boros, pernah muncul meme, “sebenarnya gaji cukup, yang bikin enggak cukup adalah gaya hidup.”
Siapapun pasti tidak ingin terjebak dalam situasi seperti ini. Lalu bagimana cara mengatasi masalah seperti ini?
Dikutip dari vivanews, Sondang Martha Samosir, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tips bagaimana caranya mengelola gaji agar bisa memenuhi biaya kebutuhan tetapi tetap bisa menabung dan tidak membuat anda kuper alias kurang pergaulan.
- Godaan belanja online
Jangan tergiur dengan diskon yang ditawarkan oleh sejumlah e-commerce. Kita tidak pernah tahu, apakah itu diskon sungguhan atau manipulasi, yang harga aslinya sudah dinaikkan sebelum diskon.
- Sisihkan uang
Pisahkan uang 10 persen untuk keadaan darurat, 20 persen untuk menabung, 30 persen untuk membayar tagihan utang dan 40 persen untuk kebutuhan.
Jika terbiasa nongkrong di coffee shop, cobalah untuk menguranginya. Misalnya, dalam satu bulan bisa empat kali ke coffee shop, coba dikurangi sekali saja.
- Cari tempat nongkrong diskon
Banyak sekali kafe yang memberikan diskon lumayan besar. Anda bisa datang ke tempat-tempang yang memberikan diskon. Dengan cara ini, anda bisa tetap hemat tapi tidak kuper.
- Mulai berinvestasi
Mulailah berinvestasi dengan mendirikan sebuah bisnis. Misalnya anda suka kopi, anda bisa mulai membuka coffee shop atau bisnis lainnya.
Kuncinya adalah disiplin untuk memisahkan kebutuhan dengan keinginan.
( src : VIVA / WUL )
