MTBFM.CO.ID – Aplikasi pemutar musik Spotify, mulai melakukan penyaringan podcast yang diunggah. Mana yang boleh dan mana yang tidak, termasuk podcast yang mengandung unsur kekerasan.
“Siapa saja bisa menjadi pemandu podcast, kita tidak perlu bekerja di media arus utama untuk dapat membagikan apa yang ingin kita bagikan. Siapa saja bisa melakukannya,” ungkap Gautam Talwar, Managing Director Spotify SEA.
Meski pada dasarnya podcast bisa dibuat oleh siapa saja, akan tetapi Spotify mengaku memiliki proses penyaringan untuk menentukan konten apa yang boleh diperdengarkan dan apa yang tidak boleh.
Terlebih, karena semua orang bisa saja membagikan informasi di podcast, Spotify mengklaim bahwa mereka melakukan pengecekan karena bagi pihak mereka, akurasi adalah salah satu hal yang penting.
“Akurasi adalah hal yang sangat penting. Teknologi memungkinkan kami melakukan proses pengakurasian,” ujarnya.
Dijelaskan bahwa Spotify memiliki aturan tersendiri mengenai konten. Nantinya, aplikasi tersebut akan mengulas terlebih dahulu konten seperti apa yang boleh diunggah.
Spotify juga mengaku memiliki aturan ketat mengenai konten berisikan kekerasan. Apabila di dalamnya terkandung kekerasan, maka podcast tersebut tidak dapat disebarkan melalui Spotify.
( src : DTH / M )