[vc_row][vc_column][vc_column_text]Surabaya, MTB FM – Masa remaja di identikan masa pencarian jati diri. Dan di masa ini remaja akan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri dan sulit sekali menerima nasihat dari orang tua, guru atau bahkan kerabat terdekat yang dituakan. Para remaja ini akan lebih mendengarkan sahabat-sahabatnya atau teman bermainnya, sehingga jika teman ini punya perilaku yang menyimpang, maka dipastikan akan terjerumus dan melakukan hal yang menyimpang juga.
Termasuk perilaku menyimpang ngelem atau mabuk lem beberapa waktu lalu yang marak terjadi Surabaya. Ngelem ini mampu memberikan efek halusinasi atau fly saat tercium langsung oleh hidung. Menurut Seto Mulyadi Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, pada radio MTB FM Surabaya, kompleks permasalahannya bisa dalam keluarga.
“Permasalahan dalam keluarga artinya, keluarga yang tidak nyaman, tidak ramah anak, membuat anak tidak betah dalam rumah, atau karena kesibukan orang tua sehingga tidak ada waktu untuk berdialog dengan anak” jelasnya.
Seto Mulyadi berharap, tugas menjaga anak-anak remaja adalah tugas bersama, diharapkan semua bisa peduli. “Diperlukan upaya bersama, kalau ada remaja yang bergerombol dan mencurigakan segera melapor ke RT dan RW” pungkasnya. ( WR / MTB )[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
