Pusat Jajanan Ikonik dan Melegenda
Kota Surabaya memiliki beragam kampung yang dikenal unik dan ikonik. Salah satunya adalah Kampung Kue yang berada di Kawasan Jalan Rungkut Lor II, Kecamatan Rungkut Surabaya.
Tidak mudah untuk mendapatkan penghargaan atau sebutan sebagai Kampung Kue. Penghargaan ini dapat diraih tentunya melalui proses yang cukup panjang untuk terciptanya sebuah Kampung Kue. Namun, kini Kampung Kue telah menjadi ikon oleh-oleh khas Surabaya dan dikenal oleh masyarakat luas.
Awalnya, Kampung Kue ini terbentuk sekitar tahun 2000-an. Kala itu, seorang warga sekitar bernama Choirul Mahpuduah, memiliki pemikiran untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kawasan Rungkut Lor, Surabaya.
Nah, untuk mewujudkan hal itu, dia lantas mengajak ibu-ibu sekitar untuk memulai bisnis kue. Harapannya, agar para perempuan yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga dapat menghasilkan pendapatan sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Kampung Kue di Rungkut Lor Surabaya pun akhirnya terbentuk. Para ibu rumah tangga di kawasan ini menjadi lebih produktif dan memiliki penghasilan yang cukup besar dengan berjualan kue tradisional.
Setiap dini hari pukul 02.00 hingga 09.00 WIB, para ibu rumah tangga di Rungkut Lor menjual berbagai macam kue tradisional dengan berjejer di depan rumahnya masing-masing.
“Ibu-ibu jualan di depan rumah dari pagi jam 02.00 Wib. Biasanya jam 09.00 Wib sudah habis,” kata Yus (42), seorang warga Kampung Kue kepada Tim Bangga Surabaya, Minggu (14/2/2021).
Ada beragam kue tradisional yang dijual, seperti, bikang, lemper, dadar gulung, pastel, bolu pisang, onde-onde hingga beragam jenis jajanan pasar lainnya. Bahkan, ada pula varian kue kering seperti almond crispy.
Kue tradisional yang dijual dipatok dengan harga mulai dari Rp 1000. Kebanyakan yang datang di Kampung Kue yaitu para tengkulak yang membeli kue-kue tradisional dalam jumlah banyak untuk dijual kembali.
Sumber : Bangga Surabaya
Penulis : Eunike Jayanti, Sesilia Tri
