MTBFM.CO.ID – Istilah New Normal akhir-akhir ini sering disebut setelah Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan dan berdama dengan covid 19 agar tetap produktif.
Seperti apa New Normal menurut Ikatan Dokter Indonesia?
Musofa Rusli SpPD, Ketua Satgas Covid 19 IDI Cabang Surabaya mengatakan, istilah new normal adalah situasi dimana sehari-hari yang tidak normal dan harus kita jalani dan dijadikan normal. Selama pandemi covid 19 ini memang merubah tatanan masyarakat dunia untuk mencegah penularan wabah virus corona yang meluas dan masyarakat diimbau bahkan dipaksa untuk tinggal dirumah.
“Ketidaknormalan selama covid 19 timbul karena kita perlu berbenah agar tidak menular dan tertular covid 19 itu sendiri, sehingga kita perlu menjalani hidup dan gaya hidup sesuai dengan pencegahan covid-19.” kata dr musofa.
dr Musofa mencatat beberapa kebiasaan yang akan diterapkan dalam new normal. Untuk kebiasaan di new normal saat ini yang paling terlihat adalah memakai masker yang digunakan oleh banyak orang.
“Satu ruangan pakai masker di acara resmi, kalau dulu kan tidak sopan memimpin rapat pakai masker. Dan saat ini akan jadi hal yang umum makanya itu dinamakan new normal,” kata dr Musofa.
Selain masker, di new normal juga akan membiasakan physical distancing dan tidak berjabat tangan. Bagi dr Musofa, new normal yang ekstrim yang harus dilakukan adalah acara halal bihalan menggunakan online semisal zoom dan aplikasi-aplikasi lainnya.
“Acara halal bihalal dilakukan secara online yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, dan akan digunakan sebagai gaya hidup yang baru,” imbuh dr Musofa.
Idealnya konsep new normal baru bisa dilakukan saat kurva infeksi sudah melandai dan menandakan jumlah kasus covid 19 baru sudah berkurang setiap harinya. Tapi saat ini kasus positif covid 19 masih terus bertambah. Akankah Indonesia siap dengan “New Normal Life?”
( MTB / WUL )
