Indonesia-Jerman Dance Showcase: Kolaborasi Budaya Dalam Seni Tari

Gaya gerak, perasaan, dan ekspresi yang berbeda bertajuk “Indonesia-Jerman Dance Showcase” memenuhi Balai Budaya pada Sabtu (1/4). Wisma Jerman bekerjasama dengan Dimar Dance Theatre (DDT) mempersembahkan gelaran malam dengan menghadirkan 7 penari dan tiga koreografer dari Dimar Dance Theatre yaitu Martina Feiertag (Jerman), Dian Bokir (Indonesia) dan Stephanie Koerner (Jerman).

DDT merupakan sanggar/kelompok tari yang didirikan pada tahun 2017 oleh Dian Bokir dan Martina Feiertag Bertempat di kota Surabaya, kelompok tari ini memadukan teknik tari tradisional, teater dengan teknik tari modern Eropa.

Mike Neuber Direktur Wisma Jerman mengatakan, kolaborasi dalam dance showcase ini menghasilkan dua karya hasil dari kombinasi tari tradisional dan tari kontemporer. Menurut Mike, dance mengandung nilai-nilai yang tertanam dalam masyarakat, khususnya tari tradisional.

“Di sisi lain, seni tari sendiri merupakan sebuah self expression. Baik tari tradisional maupun kontemporer bisa menjadi wadah untuk gerakan masyarakat,” jelas Mike.

Dance Showcase ini menampilkan dua karya. Karya pertama berjudul “SHADOW OF THE HORSE”, yang bercerita tentang kegelisahan yang dirasakan atas mulai dilupakannya nilai-nilai tari tradisi akibat dari gempuran teknologi saat ini.

Karya kedua berjudul “NEVERMIND”, yang didasari sebuah beban pikiran atau situasi serta tekanan dari komentar dan omongan orang di sekitar tentang kita. Pertunjukan ini juga menghadirkan elemen tari dari benua Afrika.

Pertunjukan tari yang digelar secara gratis dan terbuka untuk umum ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung kolaborasi Indonesia dan Jerman di bidang budaya. Disisi lain juga dapat menumbuhkan minat dalam seni tari dan gerak dalam masyarakat

(naily)

What's your reaction?
13cool0bad0lol0sad

Add Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Copyright © 2012 –  2024. All rights reserved.