MTBFM.CO.ID – Pemerintah pusat akan menerapkan new normal. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan Jatim masih belum akan menerapkan hal tersebut.
“Hari ini kita tentu belum akan menerapkan new normal. Tetapi secara parsial kita mendiskusikan dengan berbagai kalangan secara terbatas,” kata Khofifah, Selasa (26/5/2020).
Meski belum akan menerapkan, Khofifah mengaku tidak menutup kemungkinan akan menerapkan new normal di Jatim. Dirinya masih berdiskusi dengan berbagai pihak terkait hal tersebut.
“Nanti misalnya kalau kita akan memasuki new normal seperti apa. Format-format diskusi dan FGD secara virtual dengan melibatkan BI dan OJK serta ekonom terus dilakukan. Dan kita akan menyiapkan berbagai tahapan. Saya minta ada plan A, B, C. Tetapi itu semua baru akan kita laksanakan setelah rate of transmission kita memastikan di bawah 1,” jelas Khofifah.
Untuk saat ini, Mantan Mensos RI ini akan memaksimalkan upaya-upaya yang terukur untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Mengingat di Jatim ada 3.875 kasus positif Corona.
“Kita ikhtiar menghentikan penyebaran dengan proses penurunan yang sangat terukur terutama di Surabaya yang lebih dari 60 persen (kasus COVID-19 Jatim) ada di Surabaya. 80 persen lebih di Surabaya Raya. Sementara malang raya 3,2 persen. Nah dari pola-pola yang sudah kita ukur melibatkan pakar epidemiologi tentu kita akan fokus pada penurunan penyebaran sampai penghentian penyebaran berhasil sambil kita menyiapkan plan A, B, C ketika melakukan new normal terutama untuk perusahaan dan berbagai sektor perdagangan di Jatim,” pungkas Khofifah.
( src : DTK / M )