ANTISIPASI FENOMENA LA NINA, WARGA JATIM DIHIMBAU TINGKATKAN KEWASPADAAN

MTBFM.CO.ID – Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan di Tanah Air, termasuk di Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG), prakiraan dampak La Nina terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021. Maka itu perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan oleh pemprov Jatim melalui dinas BPBD Jatim. Terutama di wilayah pantai.

Ir Artono wakil ketua Komisi E DPRD Jatim, mengatakan pihaknya mengingatkan pihak Pemprov Jatim untuk menyiapkan segala peralatan untuk mengantisipasi munculnya bencana dampak dari La Nina tersebut.
Artono mengatakan, kesiapan peralatan pertanda bencana atau early warning system harus disiapkan pihak Pemprov terutama di wilayah pantai.
“Dari kunjungan di beberapa daerah, peralatan ini ada yang rusak dan ada perlu pengadaannya. Jika ada yang rusak atau memerlukan pemberian alat baru tentunya segera dilakukan,” ungkapnya Rabu (14/10).
Sebelumnya, dalam rapat terbatas secara virtual, Presiden Jokowi telah menerima laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang fenomena Lanina yang terjadi di Indonesia dimana menyebabkan naiknya curah hujan sekitar 20-40 persen.

Apa itu La Nina? Indra Gustari Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG menjelaskan, La Nina secara umum dapat dikatakan sebagai fenomena iklim yang berlawanan dengan El Nino atau fenomena iklim pemanasan atau kemarau panjang.

Dampak utama dari fenomena La Nina ke cuaca atau iklim di Indonesia yakni timbulnya peningkatan curah hujan. Akan tetapi, kondisi topografi di Indonesia yang berbeda-beda maka dampak La Nina di Indonesia pun tidak seragam di seluruh wilayah.

Untuk itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap dampak ikutan dari curah hujan tinggi yaitu bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat misalnya, dengan melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir. Di antaranya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

 

( src : KOMINFO / M )

 

 

 

What's your reaction?
0cool0bad0lol0sad

Add Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Copyright © 2012 –  2024. All rights reserved.