MTBFM.CO.ID – Pemerintah Kota Surabaya terus memaksimalkan fungsi dan kegunaan ambulans darurat untuk bayi yang bernama Ambulance Neonatal Emergency Transport System Surabaya (NETSS). Terbukti, dengan adanya ambulans ini angka kematian bayi yang baru lahir bisa ditekan hingga 0,7 permil.
Yohana Sussie E Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya menjelaskan ambulans NETSS ini sudah dioperasikan sejak tahun 2017 hingga saat ini. Sejak dioperasikan itu, ambulans yang ada di Rumah Sakit Soewandhi itu sudah mampu menekan angka kematian bayi.
“Kekurangannya sekitar 0,7 permil, karena penyebab kematian itu bermacam-macam,” kata Yohana.
Menurut Yohana, berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan, ambulans ini sudah menangani sebanyak 43 pasien bayi pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018, sudah menangani 30 pasien bayi. “Khusus untuk tahun 2019 hingga Bulan Mei ini, ambulans ini menangani 7 pasien bayi. Kami juga sangat bersyukur karena semua yang kami tangani selamat semuanya,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pengadaan mobil ini memang untuk menekan angka kematian bayi yang ternyata cukup tinggi di Indonesia, termasuk di Surabaya. Ambulans NETSS ini merupakan ambulans satu-satunya di Kota Surabaya bahkan Indonesia sejak tahun 2017 lalu, karena peralatan yang ada di dalamnya sangat lengkap.
“Idenya mengingat angka kematian bayi baru lahir yang masih cukup tinggi, sehingga ambulans ini kami siapkan untuk bayi baru lahir yang mempunyai masalah dengan pernafasan. Nah ini perlu ada suatu penanganan khusus,” kata Yohana.
Selain kelengkapan alat, Dinkes juga menyiapkan tenaga medis yang handal dan terlatih untuk menangani kedaruratan pada bayi. “Jadi, kami bukan hanya menyediakan ambulansnya, tapi kami juga menyiapkan SDM khusus untuk menangani kedaruratan pada bayi. Sekali jalan, ambulans ini akan ada sopir, dokter, dan perawatnya yang sudah terlatih,” imbuhnya. ( SGI/M )