MTBFM.CO.ID – 74 tahun Indonesia merdeka, tapi ujian perjuangan terbesar bagi anak muda Surabaya adalah bulan September sampai November.
Diawali dengan 19 September 1945, arek-arek Surabaya satu persatu mendatangi halaman Hotel Yamato yang saat ini berubah nama menjadi Hotel Majapahit. Saat itu terjadi perobekan Bendera Belanda oleh arek-arek Suroboyo. Bahkan, moment bersejarah itu diperingati setiap tahun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan menggelar aksi teatrikal Perobekan Bendera Belanda.
Tri Rismaharini Walikota Surabaya mengatakan teatrikal ini juga memberikan pengetahuan ke generasi muda harus mencontoh para nenek moyang yang telah berani berjuang untuk membela bangsa Indonesia.
“Ini mengajak generasi muda untuk mengerti bahwa saat itu kakek moyangnya yang ada di Surabaya sangat pemberani mereka tidak takut meskipun lawannya saat itu dengan senjata lengkap dan kuat. Ini adalah salah satu transfer untuk kepercayaan diri untuk anak-anak Surabaya,” kata Risma.
Risma juga meminta anak-anak di Surabaya untuk meneladani para pejuang Surabaya yang tetap berani meski dalam keterbatasan.
“Kakek, nenek, buyut mereka adalah pejuang yang sangat berani. Tidak takut walaupun senjata kita kalah. Jadi kalian dengan keterbatasan kalian tidak boleh menyerah. Tidak boleh takut dan tidak boleh minder,” ujarnya.
Walikota Risma juga menambahkan, Surabaya sudah membuktikan bahwa peristiwa 10 November itu adalah peristiwa ujian negara kita. Karena Indonesia sudah menyatakan kemerdekaan 17 Agustus 1945, tapi Surabaya masih diuji dengan peristiwa perobekan bendera pada bulan September sampai November.
Sedangkan di era teknologi saat ini, Risma meminta ke anak-anak muda untuk bisa memanfaatkan teknologi. Bahkan Risma menyebutkan hasil survei tentang teknologi di Surabaya saat ini lebih banyak produktifnya.
“Sekarang ini teknologi itu bisa bermata dua, saya bersyukur penggunaan teknologi di Surabaya itu lebih banyak produktifnya. Artinya teknologi bisa memajukan kita dan jangan sampai kita diperbudak teknologi. Surabaya saat ini sudah maju di bidang 4.0, bahkan dunia sudah mengakuinya,” pungkasnya.
( MTBFM / WUL )