REOG MASIH MENUNGGU DIAKUI UNESCO

MTBFM.CO.ID – Budaya reog ponorogo masih menunggu waktu untuk mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perseringkatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Arin Kamandoko, Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Ponorong mengatakan reog ponorogo sudah didaftarkan ke UNESCO sejak 2010.

“Sebenarnya sudah pernah didaftarkan ke UNESCO pada 2010, tetapi belum ditanggapi. Akhirnya didaftarkan kembali pada 2016 dan ditanggapi pada 2017,” katanya.

UNESCO sudah mulai membicarakan permohonan agar reog Ponorogo diakui sebagai warisan budaya sejak 2019. Dan rencananya, UNESCO akan menggelar pleno pada 2020 untuk memutuskan apakah permohonan Indonesia disetujui atau tidak.

Salah satu pendiri Yayasan Reog Ponorogo juga mengatakan untuk mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi reog Ponorogo. Syaratnya antara lain, reog Ponorogo harus dimainkan dan dinikmati di 10 negara. Dan saat ini reog sudah dimainkan oleh gabungan warga Indonesia dan warga local Malaysia, Suriname dan Australia. Sehingga masih perlu setidaknya tujuh negara lain untuk memainkan reog Ponorogo.

Salah satu upaya untuk lebih memperkenalkan reog ke masyarakat Indonesia dan dunia Internasional adalah menggelar Festival Reog mini dan Festival Nasional Reog Ponorogo yang merupakan bagian dari Festival Bumi Reog dan rangkaian Hari Jadi ke-523 Kabupaten Ponorogo dan Perayaan Grebeg Suro. Selain berupaya mendapat pengakuan dari dunia Internasional melalui UNESCO, reog juga sudah dipatenkan didalam negeri melalui Kementrian Kehakiman sejak 1997.

 

( src : ANT / WUL )

 

 

What's your reaction?
0cool0bad0lol0sad

Add Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Copyright © 2012 –  2024. All rights reserved.