Sebagai musisi, Nita tak hanya bernyanyi. Ia juga penulis lagu dan aransemen, serta komposer termasuk untuk film. Musiknya banyak dipengaruhi aliran gospel, klasik, latin, Brazilian dan tentunya jazz.
LOS ANGELES, CALIFORNIA—
Alunan musik mengalir dari jari-jari tangannya yang lincah menari di atas keyboard. Dari apartemennya di Northridge, sekitar 30 menit berkendara dari Los Angeles, California, Nita menelurkan karya-karya musikalnya. Nita yang sewaktu kuliah mengambil jurusan bisnis di University of Oregon, awalnya tidak berminat mempelajari musik.
“Saya belajar komposisi, aransemen dan suka nyanyi dengan jazz vocal group, tapi sempat belajar orchestration untuk jazz arranging, untuk film scoring. Lalu saya ke LA untuk mencari proyek TV dan film scoring,” kata Nita mengawali obrolannya bersama VOA.
Sebagai musisi, Nita tak hanya bernyanyi. Ia juga penulis lagu dan aransemen, serta komposer termasuk untuk film. Musiknya banyak dipengaruhi aliran gospel, klasik, latin, Brazilian dan tentunya jazz.
“Dulu saya gak pernah nyanyi sendiri, tapi guru saya memberikan semangat, ‘kenapa nggak kamu sudah siap’, jadi saya membuat proyek menulis dan menyanyi. EP atau album pendek pertama saya keluar tahun lalu,” ujarnya.
EP atau album pendek pertama Nita yang bertajuk “More than More,” mengusung aliran musik smooth jazz dengan sentuhan musik latin. Ada 5 lagu yang ditulis dan diaransirnya sendiri, yang dapat diunduh secara digital.
Bagi Nita yang sehari-hari bermain musik dengan sebuah kelompok musik salsa lokal, EP ini merupakan buah kerja kerasnya mengatasi tantangan bermusik yang tak mudah di kota seperti Los Angeles, yaitu menjaga motivasi dan menginspirasi diri sendiri.
“Itu meyakinkan saya, bahwa oh ternyata bisa, biarpun cuma sedikit-sedikit dan senang bisa ada produk, merasa senang dan bangga, tapi juga jadi belajar bahwa perlu belajar lebih lanjut untuk meningkatkan mutu. Tapi karena LA itu penuh dengan musisi-musisi, aduh saya merasa beruntung sekali karena musisi saya di EP itu benar-benar tingkat dunia, jadi saya merasa bersyukur dan beruntung. Challenge-nya adalah terus menginspirasi diri sendiri dan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, untuk konsisten. Bagi saya konsisten itu paling challenging,” tambah Nita.
Langkah selanjutnya bagi Nita Sinaga di dunia musik adalah terus bereksperimen dengan musik dan menghasilkan lagu-lagu baru dengan jenis musik berbeda. Ia juga tak mau berhenti belajar, berlatih dan berinteraksi dengan sesama musisi, termasuk mempelajari gamelan sambil membuka peluang untuk berkarir di tanah air.
“Saya percaya kalau hati kita, tekad kita kuat dan kita tahu bahwa ini memang tujuan hidup kita, ditambah dengan kerja keras, network juga, perlahan tapi pasti, saya yakin semua mimpi-mimpi kita bisa tercapai,” kata Nita mengakhiri obrolan dengan VOA. [dw]
Sumber : VOA-Indonesia.