MTBFM.CO.ID – Para petani di Blitar membiarkan tomat membusuk karena harga tomat anjlok dan biaya untuk memanen lebih besar.
Erpani, petani dari Kecamatan Talun mengatakan harga tomat saat ini hanya Rp 500 per kg, dan akan menambah kerugian jika harus mengeluarkan dana lagi untuk memanen.
“Dibiarkan busuk saja mbak. Soalnya kalau memanen, biaya untuk tenaganya banyak. Belum lagi ngantar ke pasar keluar bensin. Saya sudah rugi banyak, ndak ada dana lagi buat manen,” kata Erpani.
Petani-petani lain juga melakukan hal yang sama, seperti petani di wilayah Kecamatan Srengat, Ponggok dan Gandusaru.
Tomat hasil panen petani Blitar biasanya disetor ke pasar tradisional Ngronggo Kediri. Akan tetapi petani Kediri juga pas musim panen sehingga hanya sebagian kecil tomat petani Blitar yang diterima.
Meskipun di petani harga tomat anjlok, tapi harga nilai jual di pasar masih cukup tunggi. Seperti di pasar tradisional Kecamatan Garun, harga tomat dijual Rp 4 ribu – 5 ribu per kg.
( src : DTK / WUL )