MTBFM.CO.ID – Badan Intelijen Negara (BIN) memutuskan memperpanjang rapid test dan swab massal di Surabaya. BIN menilai Surabaya merupakan zona epicentrum.
“Kami khususkan (tes massal) di Surabaya karena merupakan epicentrum COVID-19 terbesar di Jatim dan secara nasional. Selain itu, Surabaya angka kasus positifnya juga sangat tinggi,” kata Brigjen TNI Mochamad Syafei Kasno Kabinda Jatim, Minggu (7/6/2020).
Syafei menegaskan, pihaknya memperpanjang kegiatan rapid test massal COVID-19 di Surabaya. Rapid test massal yang digelar BIN di Surabaya awalnya berakhir pada 5 Juni, tetapi akan diperpanjang hingga 15 Juni. BIN sudah menggelar rapid test di Surabaya sejak 29 Mei 2020.
“Sebenarnya kami hanya 8 hari, sampai tanggal 5 Juni kemarin. Namun karena pimpinan Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan melihat bahwa masih tinggi angka yang terpapar dan tingginya kurva kasus positif COVID-19 di Surabaya, maka diperpanjang sampai 15 Juni,” tegasnya.
Syafei menjelaskan, BIN berkomitmen penuh membantu Pemkot Surabaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Setiap hari, BIN menerjunkan 2 unit mobil lab PCR dan ribuan alat Rapid Test untuk melakukan tes massal COVID-19 di Surabaya.
“Kami harapkan, dengan kegiatan rapid test massal ini bisa memperkecil penyebaran COVID-19 di Surabaya, karena tren kasus penyebaran di Jatim saat ini terus naik. Mereka yang hasil rapid test-nya reaktif akan dilanjutkan dengan tes swab. Kalau positif tes swab akan diisolasi di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Bagi mereka yang positif tes swab dan bergejala akan dibawa ke RS Rujukan,” lanjutnya.
( src : DTK / M )