MTBFM.CO.ID – Hasil Survey Daring BKKBN terhadap 20.680 keluarga di Indonesia, menyebutkan bahwa 95,8 % keluarga menunjukkan kecenderungan mengalami stress. Ini karena kondisi pekerjaan, kondisi keuangan keluarga dan kecukupan makanan, semakin memburuk selama pandemi Covid-19.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur untuk mengerahkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk terus mensosialisasikan program 3 M (Menggunakan masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Provinsi Jawa Timur, mengatakan untuk melawan covid ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri tetapi harus bergotong-royong dan saling bahu-membahu.
“Yang harus diwaspadai adalah lahirnya cluster keluarga, apalagi ada 19 Kabupetan/Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada Desember nanti. Untuk itu, diharapkan Penyuluh KB bisa melakukan sinergitas dengan petugas masing-masing di kampung dan di wilayah kerjanya,” kata Khofifah, Rabu (30/09).
Gubernur menjelaskan, Penyuluh KB ini tugasnya multi, multi dan multi, orang yang memiliki kemampuan konseling luar biasa. Masyarakat kalau sudah berkonsultasi akan lama dan bisa semua hal dikonsultasikan.
Bahkan di era digital ini, sambung Khofifah, tugas Petugas KB semakin seru, yaitu banyaknya anak yang sudah kecanduan dengan gadget. Untuk itu, kemampuan Penyuluh KB juga harus terus ditingkatkan.
“Penyuluh KB ini harus sangat advance tapi sayang kurang tereksplor. Untuk itu, para Penyuluh KB harus berani untuk mengeksplor diri sendiri,” ungkapnya.
Khofifah menjelaskan Penyuluh KB harus bisa memberikan konseling yang komprehensif antara masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Sebab yang terjadi di masyarakat saat ini adalah masalah ekonomi menjadi yang utama dan masalah kesehatan dinomorduakan.
( src : BKKBN / M )