MTBFM.CO.ID – Batik merupakan warisan budaya Nusantara yang mempunyai nilai dan perpaduan seni yang tinggi, sarat dengan makna filosofis dan simbol penuh makna, yang memperlihatkan cara berpikir masyarakat pembuatnya. Batik adalah kerajinan yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak dahulu. Bahkan potensi kerajinan batik Jawa Timur saat ini menyebar di seluruh kabupaten/kota. Berbagai keunikan batik membawa khas daerah masing-masing.
Ulfa Mumtaza, seorang fashion desainer ingin mengangkat batik di wilayah ex karesidenan Madiun ( wilayah Barat ) yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo.
“Selama ini kan batik yang dikenal dari wilayah Madura atau wilayah timur, saya ingin mengangkat wilayah barat.” terang Ulfa.
Ulfa menjelaskan, bahwa dirinya punya tanggung jawab untuk mengeksplor dan melestarikan batik-batik asli kota kelahirannya. Batik dari 5 Kabupaten dan 1 kota ini mempunyai keunikan sendiri-sendiri.
Batik Pacitan lebih klasik dan motif nya pace karena Pacitan merupakan penghasil pace terbanyak. Batik dari Magetan mempunyai motif bambu. Batik Ngawi motif fosil. Kemudian Kota Madiun mempunyai motif pecelan seperti daun ketela, kacang panjang. Untuk Kabupaten Madiun mempunyai motif serat jati dan gabah sinawur. Sedangkan untuk Ponorogo motif flora.
Ulfa berharap batik ex karesidenan Madiun lebih dikenal sampai mancanegara.
“Ingin batik se ex karesidenan wilayah barat ini bisa lebih di minati dan di kenal tidak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara.” pungkasnya. ( WUL / MTB )