Agar ini tak terjadi, Anda sebaiknya tetap terpapar alam. Bagaimana caranya, padahal Anda tidak boleh keluar rumah?
Stephen Buckley dari divisi informasi laman Mind, menganjurkan Anda setidaknya memandang kebun atau taman di balkon rumah. Kalau tidak, cobalah memandang ke luar jendela, melihat segorombolan burung yang terbang atau tanaman-tanaman di luar rumah Anda. Jika bisa, bukalah jendela dan biarkan udara segar masuk ke ruangan Anda.
“Berada di alam bisa membantu kesejahteraan mental Anda,” ujar Buckley.
Cara itu juga bisa menghentikan kemungkinan duduk di depan layar sepanjang waktu. Paparan layar biru layar bisa menganggu tidur dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Di sisi lain, walau bekerja rumah dan mengisolasi diri tak berarti Anda berhenti berkomunikasi dengan rekan-rekan Anda.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan Anda tetap menjaga jejaring sosial Anda selama isolasi diri. Saat ini ada anjuran pembatasan kontak fisik karena COVID-19, maka Anda bisa tetap terhubung dengan teman Anda melalui email, media sosial, konferensi video, dan telepon.
Kemudian, jika informasi COVID-19 selama 24 jam, seminggu dan belakangan ini terutama dari media sosial berdampak pada kesehatan mental, Anda bisa berhenti mengaksesnya sementara.
“Berita yang terus menerus tentang wabah dapat menyebabkan siapa pun merasa cemas atau tertekan. Carilah pembaruan informasi dan panduan praktis pada waktu-waktu tertentu dari para profesional kesehatan dan laman WHO,” kata WHO.
WHO menganjurkan Anda menghindari mendengarkan atau mengikuti rumor yang membuat Anda merasa tidak nyaman. Hal lainnya yang perlu Anda lakukan, tetap mengonsumsi makanan sehat secara berimbang. Walaupun Anda tidak bisa ke luar rumah untuk berbelanja, Anda bisa memanfaatkan jasa layanan antar makanan.