Mtbfm.co.id – Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan penelitian terhadap bata yang ada di Situs Sekaran, yang terletak di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jatim, untuk mengetahui bahan dan campuran yang dipergunakan dalam pembuatan bata tersebut.
Hery Priswanto Ketua Tim Penelitian Penjajakan Balai Arkeologi Yogyakarta mengatakan, pihaknya saat ini telah mengambil contoh dari bata yang ada di Situs Sekaran. Bata yang ada pada situs itu, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan bata yang dipergunakan untuk membangun rumah saat ini.
“Saya ambil satu contoh bata di sini, untuk mengetahui unsurnya apa saja. Meneliti bahan-bahannya, apakah dari tanah, kemudian campurannya apa saja,” kata Hery, di area Situs Sekaran, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Hery menjelaskan, dari bata tersebut, pihaknya tidak bisa memastikan bangunan yang ada di Situs Sekaran itu berasal dari zaman apa. Untuk memastikan situs tersebut berasal dari era tertentu, harus dilakukan penelitian karbon, yang bersumber dari unsur-unsur organik.
“Untuk penanggalan karbon harus menggunakan unsur organik. Namun, akibat aktivitas di Situs Sekaran, kami menduga, tanah yang ada sudah terganggu,” ujar Hery.
Gangguan tersebut, lanjut Hery, bisa disebabkan pada saat pengupasan lapisan atas situs, termasuk adanya aktivitas lain seperti orang yang merokok di lokasi tersebut. Namun, dalam penelitian lanjutan, pihaknya akan berupaya untuk mengambil unsur organik yang tidak terganggu aktivitas saat ini.
“Nanti perlu lebih fokus lagi untuk mengambil contoh tanah yang tidak terganggu. Saya sudah melihat beberapa lokasi, nanti akan ada rekomendasi untuk mencari karbon dating. Itu tetap dilakukan,” tutur Hery. ( ANT / M )